Sunday, June 24, 2018

√ Mau Apa?

Tags


        


          Ada sebagian orang yang hidup kaya. Banyak uang, rumah megah, kendaraan beroda empat mewah, banyak sawah. cukup materi, berlebihan bahkan, tapi maunya hidupnya tenang. Maunya terbebas dari olokan orang, terbebas dari kejaran musuh, terbebas dari prasangka jelek orang lain. Dia merasa hidupnya sudah tidak nyaman, dadanya serasa sempit. Maunya gak ada lagi pertengkaran, maunya gak lagi mempermasalahkan hal-hal kecil. Bosan ia menghabiskan hari-hari demikian. Ingin rasanya tidur selamanya dan tak berdiri lagi menghadapi kenyataan sepahit itu. Trauma setiap berdiri dari tidurnya. 
            Ada juga seseorang yang maunya sukses karirnya. Tercapai setiap sasaran yang telah dibuatnya. Berusahalah sekeras tenaga ia demi mencapai harapannya. Segalanya ia korbankan. Budak Dinar dan dirham. Keluarga jadi terabaikan sebab terlalu fokus pada karirnya. Berangkat pagi pulang malam. Sampai tak pernah tau, apa yang terjadi dengan anak istri dan keluarganya dalam sehari-hari. Hidupnya hanya tersibukkan oleh pekerjaan. Semua keluarga merindukannya. Karena tak ada lagi sapaan, perhatian, kasih sayang yang nrimo darinya.   
          Di sisi lain ada orang yang hanya mau sembuh dari sakit, tiap hari menahan rasa sakitnya. Terus berjuang demi kesembuhannya. Tak mau apa-apa. Hanya kesembuhan. Berobat ditempuhnya, berdoa semampu dan sekuat tenaga. Iri rasanya melihat orang lain dalam keadaan sehat, namun tetap santai menghadapi hidupnya. malas beibadah. Malah bekerja.
       MAU ini mau itu, kalau sudah sanggup yang ini, mau lagi yang itu. Itulah kemauan manusia. Terkadang kita terlena ada yang di sana, yang Maha mempunyai Kemauan, Maha ber-Kehendak. Apalah arti keinginan kita, kalau Allah tak sukai. Sekuat apapun tenaga kita mengupayakan keinginan, tak kan terwujud, kalau Allah tidak MAU. Mau ini, Allah SWT bilang "nanti dulu". Mau yang itu, Allah bilang "belum waktunya untukmu". Jika Kemauan dari yang Maha Berkemauan telah ditetapkan, MAU APA?
         Dan selemah apapun kita, namun kalau Allah mau mengabulkan apa yang kita mau, maka semena-mena Allah menolong hambaNya. Makara jangan berputus asa. Allah SWT menguji setiap orang dengan bermacam macam bentuk ujian. Syukurilah apapun kondisi kita. Ikhlaskan setiap lelah yang kita korbankan demi kemauan kita. Meskipun kita tak pernah tau, apakah Allah juga mau dengan kemauan kita. Yakinlah semuanya tidak sia-sia. Biarlah kita merayu pada Allah semata. Biarlah terus lelah merayu hingga Dia mau dengan  kemauan kita. 

Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.








Sumber http://es-saga.blogspot.com


EmoticonEmoticon