Thursday, February 8, 2018

√ Jurnal Pembiasaan Perusahaan Jasa Dan Penyelesaiannya

Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Dan Penyelesaiannya | Pada kesempatan kali ini saya akan memperlihatkan pola soal Jurnal pembiasaan perusahaan jasa. Semoga dengan ini anda sanggup terbantu. Nah, eksklusif saja di bawah ini ialah Contoh Soal Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Dan Penyelesaiannya.




Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Dan Penyelesaiannya I



            Berikut ini ialah neraca saldo Perusahaan ALEXA yang bergerak pada bidang jasa salon per 31 Desember 2008.




Perusahaan SALON ALEXA
NERACA SALDO
Per 31 Desember 2008

Keterangan
Debit
Kredit
Kas
6.450.000
-
Surat Berharga
30.000.000
-
Piutang Dagang
7.500.000
-
Persekot Asuransi
2.400.000
-
Perlengkapan Salon
3.250.000
-
Peralatan Salon
25.000.000
-
Hutang Dagang
-
5.500.000
Modal, Alexa
-
59.700.000
Penghasilan Salon
-
21.750.000
Biaya Sewa
1.800.000
-
Biaya Gaji
3.950.000
-
Biaya Telpon & Listrik
1.450.000
-
Biaya Lain-lain
2.400.000
-
Prive
2.750.000
-
Jumlah
86.950.000
86.950.000

Data dalam neraca saldo tersebut belum seluruhnya siap untuk secara eksklusif dicantumkan pada laporan keuangan sebab adanya informasi-informasi sebagai berikut :
1.    Surat berharga berupa obligasi berbunga 18% per tahun, bunga dibayar tiap 6 bulan sekali dibelakang, tiap tanggal 1 Maret dan 1 September.
2.    Ada honor karyawan bulan Desember yang belum dibayar Rp 450.000,-
3.    Penghasilan Salon yang diterima dimuka ialah sebesar Rp 500.000,-
4.    Pada 31 Desember 2008 persekot asuransi tinggal Rp 600.000,-
5.    Kerugian piutang ditaksir sebesar 2% dari saldo piutang dagang
6.    Penyusutan peralatan salon ditetapkan sebesar 10%
7.    Perlengkapan salon yang masih ada digudang sebesar Rp 1.400.000,-

Diminta :
  1. Membuat Jurnal Penyesuaian
  2. Membuat Buku Besar “T”
  3. Membuat Neraca Saldo Disesuaikan


1.    Penghasilan diterima di muka

Apabila ada pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode yang bersangkutan, maka dibutuhkan pembiasaan pembukuan untuk mengakui hak pendapatan tersebut.

Dalam pola diatas penghasilan bunga obligasi diterima 6 bulan sekali dibelakang tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Penghasilan bunga September 2008 hingga Februari 2009 diterima pada 1 Maret 2009, sementara tutup buku perusahaan tanggal 31 Desember 2008. Dengan demikian ada pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan (4 bulan) yaitu bulan September, Oktober, November dan Desember 2008. Besarnya hak tersebut ialah :

Penghasilan bunga = 4/12 x 18% x Rp 30.000.000,- = Rp 1.800.000,-

Penghasilan bunga yang sudah menjadi milik perusahaan sebesar Rp 1.800.000 tersebut sudah harus diakui sebagai Penghasilan Bunga, tapi sebab belum diterima uangnya maka dimasukkan ke dalam rekening Piutang Bunga, dengan jurnal pembiasaan sebagai berikut :

            Piutang Bunga                                Rp 1.800.000,-
                        Penghasilan Bunga                                   -           Rp 1.800.000,-


2.    Hutang Gaji

Bila ada biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi selesai periode belum dibayar, harus diakui sebagai beban biaya pada periode tersebut, tapi sebab belum dibayar maka diakui sebagai hutang biaya.

Pada pola diatas ialah adanya honor bulan Desember yang belum dibayar sebesar Rp 450.000,-, maka harus diakui sebagai biaya honor dengan pembiasaan pembukuan sebagai berikut :

                        Biaya Gaji                                         Rp 450.000,-
                                    Hutang Gaji                                      -           Rp 450.000,-



3.    Pendapatan diterima dimuka

Seringkali konsumen memperlihatkan uang muka untuk membayar barang atau jasa yang dibutuhkan. Jika pada selesai periode barang/jasa yang dipesan belum diserahkan, maka uang muka tersebut belum menjadi hak penghasilan periode yang bersangkutan, dan harus diakui sebagai Hutang.

Dalam pola tersebut ada penghasilan salon yang diterima di muka sebesar
Rp 500.000,- maka pembiasaan pembukuannya ialah sebagai berikut :

                        Penghasilan Salon                                    Rp 500.000,-
                                    Penghasilan Salon
            &nbsnbsp;                       Diterima dimuka                             -           Rp 500.000,-



4.    Biaya Dibayar Dimuka (Persekot)

Kadang-kadang ada biaya yang harus dibayar dimuka, artinya membayar biaya untuk beberapa bulan diawal transaksi, menyerupai premi asuransi. Biaya tersebut untuk beberapa bulan, sehingga jika pada selesai suatu periode ada biaya yang sudah dibayar tetapi sebetulnya untuk beban di tahun berikutnya, beban itu masih dianggap sebagai biaya dibayar dimuka, sedang beban biaya yang sudah dikonsumsi menjadi biaya.

Misalnya pada pola diatas ada persekot asuransi per 31 Desember 2008 sebesar Rp 2.400.000,- ternyata yang benar-benar masih menjadi persekot hanya Rp 600.000,- sehingga siasanya sebesar Rp 1.800.000,- sudah dinikmati sebagai Biaya Asuransi. Jurnal penyesuaiannya ialah sebagai berikut :

                                    Biaya Asuransi                               Rp 1.800.000,-
                                                Persekot Asuransi             -           Rp 1.800.000,-


  1. Kerugian Piutang

Piutang dagang timbul sebagai akhir perusahaan menjual barang atau jasanya secara kredit. Penjualan kredit mengandung resiko yakni tidak terbayarnya piutang tersebut (kredit macet). Apabila perusahaan selalu menghadapi adanya piutang yang tidak tertagih, maka perusahaan harus mencadangkan sejumlah tertentu piutang yang tidak sanggup ditagih sebagai kerugian.

Misalnya pola di atas ditaksir kerugian piutang sebesar 2% dari saldo piutang dagang, maka kerugian piutangnya ialah sebesar = 2% x Rp 7.500.000,- =
Rp 150.000,-.

Jurnal pembiasaan untuk mencatat hal tersebut ialah :

                        Kerugian Piutang                                       Rp 150.000,-
                                    Cadangan Kerugian Piutang                  -           Rp 150.000,-
  1. Penyusutan

Semua aktiva tetap yang dimiliki perusahaan kecuali tanah mengalami penurunan nilai. Perusahaan harus mengantisipasinya dengan menyisihkan sebagian uangnya setiap periode biar pada ketika aktiva tetap tidak sanggup digunakan (habis umur ekonomisnya), sudah tersedia dana untuk membeli aktiva tetap gres sebagai pengganti. Penyisihan uang tersebut dinamakan penyusutan dan diperlakukan sebagai biaya.

Dari pola di atas peralatan salon disusutkan sebesar 10%, sehingga besarnya penyusutan ialah = 10% x Rp 25.000.000,- = Rp 2.500.000,-.

Penyesuaian pembukuan yang dilakukan ialah sbb :

Biaya Penyusutan Peralatan Salon                  Rp 2.500.000,-
            Akumulasi Penyst. Peral Sln                               -           Rp 2.500.000



  1. Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan merupakan bahan-bahan habis pakai yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan sendiri. Biasanya perlengkapan dicatat pada ketika membeli saja sedangkan ketika pemakaian perlengkapan tidak pernah dilakukan pencatatan. Akibatnya saldo pada neraca saldo ialah sebesar harga beli selama satu periode. Padahal sebab perlengkapan selalu digunakan setiap saat, maka pada selesai periode jumlah perlengkapan riil yang ada di gudang akan lebih kecil. Selisih antara jumlah perlengkapan yang ada dineraca saldo dan yang sesungguhnya ada yang harus dimasukkan sebagai biaya perlengkapan. Pencatatan selisih tersebut harus melalui pembiasaan pembukuan.

Dari pola diatas jumlah neraca saldo sebesar Rp 3.250.000,- dan jumlah yang masih ada di gudang Rp 1.400.000,- sehingga selisihnya Rp 1.850.000,- sebagai biaya perlengkapan salon, dengan jurnal pembiasaan sbb:

            Biaya Perlengkapan Salon                      Rp 1.850.000,-
                        Perlengkapan Salon                                  -           Rp 1.850.000,-

Setelah jurnal pembiasaan diselesaikan, maka langkah selanjutnya ialah menggabungkan neraca saldo awal dengan jurnal pembiasaan menjadi NERACA SALDO DISESUAIKAN yang kemudian sanggup disusun menjadi laporan keuangan.




Jurnal Penyesuaian
Tanggal
Keterangan
Jumlah



Debet
Kredit
Des2008
31
Piutang Penghasilan Bunga
1.800.000
-


     Penghasilan Bunga
-
1.800.000

31
Biaya Gaji
450.000
-


      Hutang Gaji
-
450.000

31
Penghasilan Salon
500.000
-


      Penghs.Sln dirtm.Dimuka
-
500.000

31
Biaya Asuransi
1.800.000
-


      Persekot Asuransi
-
1.800.000

31
Kerugian Piutang
150.000
-


      Cad.Kerug.Piutang
-
150.000

31
Biaya Penys.Peralatan Salon
2.500.000
-


      Akum.Penys.Peral.Salon
-
2.500.000

31
Biaya Perlengkapan Salon
1.850.000
-


          Perlengkapan Salon
-
1.850.000


Total
14.700.000
14.700.000






Catatan :
  1. Penghasilan Bunga = 4/12 x 18% x Rp 30.000.000,- = Rp 1.800.000,-
  1. Persekot Asuransi = Rp 2.400.000 -  Rp 600.000,- = Rp 1.800.000,-
  1. Kerugian Piutang = 2% x Rp 7.500.000,- = Rp 150.000,-
  1. Penyusutan Peralatan = 10% x Rp 25.000.000 = Rp 2.500.000,-
  1. Biaya Perlengkapan = Rp 3.250.000 – Rp 1.400.000,- = Rp 1.850.000,-
sumber : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=contoh-soal-jurnal-penyesuaian



Ayat Jurnal Penyesuaian :

1.      Peralatan kantor tersisa Rp4.500.000
2.      Gaji karyawan yang belum dibayar Rp500.000
3.      Sewa untuk bulan sudah dijadikan beban dari sewa dibayar dimuka.


Buatlah Jurnal Penyesuaiannya :
1.      Beban Peralatan Kantor                Rp5.500.000
Peralatan Kantor                                             Rp5.500.000
                  ( P.Kantor – P. Kantor Tersisa = 10.000.000 – 4.500.000 )

2.      Beban Gaji                                    Rp500.000
Utang Gaji                                                      Rp500.000

3.      Beban Sewa                                  Rp250.000
Sewa dibayar dimuka                                     Rp250.000
                  ( 4.500.000/1,5 tahun x 12 bulan = 250.000/bulan )
            
Work Sheet
Candra Advokat
Per 31 Januari 2010
( Dalam Ribuan )

Akun
Neraca Saldo
Ayat Jurnal Penyesuaian
Laporan Laba/Rugi
Neraca
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Kas
Per. Kantor
Piu. Usaha
Sewa dibayar
Dimuka

Pen. Jasa
Utang Bank
Beban Gaji
Beban Tlpon
Beban Air dan listrik
Ekuitas Tn. Candra
81.150
10.000
10.000

4.500

-
-
1.500
100
250

-
-
-
-

-

45.000
47.500
-
-
-

15.000
-
-
-

-

-
-
500
-
-

-
-
5.500
-

250

-
-
-
-
-

-
-
-
-

-

-
-
2.000
100
250

-

-
-
-

-

45.000
-
-
-
-

-
81.150
4.500
10.000

4.250

-
-
-
-
-

-


-
-
-

-

-
47.500
-
-
-

15.000
Total

AJP :
Beban Per. Kantor
Beban Sewa
Utang Gaji

107.500


-

-
-
107.500


-

-
-



5.500

250
-



-

-
500



5.500

250
-



-

-
-



-

-
-



-

-
500
Total


6.250
6.250
8.100
45.000
99.900
63.000

Untuk mengecek kebenaran work sheet : kita harus melihat selisih laporan debit kredit Laporan L/R harus sama dengan selisih debit kredit Laporan Posisi Keuangan ( neraca ).
Dimana kita tahu selisih L aporan L/R diatas dan Neraca sama yaitu : Rp36.900.000.

·         Laporan Perubahan Ekuitas
Modal Awal :                          Rp15.000.000
Laba                                             36.900.000
Modal Akhir :                         Rp.51.900.000

·                                                                                Neraca
  Candra Advokat
Per 31 Januari 2010
Kas                                   81.150.000
Peralatan Kantor                4.500.000
Piutang Usaha                  10.000.000
Sewa dibayar dimuka        4.250.000
Total Aset                        99.900.000

Utang Gaji                             500.000
Utang Bank                       47.500.000

Ekuitas Tn. Candra           51.900.000
T. Liabilitas+Ekuitas        99.900.000

  sumber : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=contoh-soal-jurnal-penyesuaian


Sumber http://kumpulancontohsoall.blogspot.com


EmoticonEmoticon