Monday, June 18, 2018

√ Arti Sebuah Tanggung Jawab

"ARTI SEBUAH TANGGUNG JAWAB".
This little glass frog father has a very important job. He is looking after the eggs of several female frogs, protecting them from hungry wasps with a series of sharp ninja kicks.
"Ayah katak ini mempunyai pekerjaan yang sangat penting. Dia menjaga telur-telur yang dihasilkan katak betina, melindungi mereka dari lebah yang lapar dengan jarum sengat yang tajam."
Paragraf tersebut yaitu narasi yang menyertai foto seorang wartawan BBC dari hutan Costa Rica. Cobalah perhatikan sejenak, sang ayah katak benar-benar mengawasi telur-telur yang berada di sampingnya tersebut.
Bahkan fisiologi sang ayah katak ini oleh Allah Azza Wa Jalla diciptakan sedemikian rupa hingga sangat menyerupai sekali dengan telur-telur anaknya, sehingga lebah mengira sang ayah katak lah targetnya.
Allah Azza Wa Jalla yang telah menggerakkan katak itu sehingga rela menjaga dan mengayomi anak-anaknya, tentu juga memberi sifat yang sama kepada manusia.
Maka kita saksikan semua orang bau tanah niscaya mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada belum dewasa mereka. Mulai dari bermain bersama, hingga mendengarkan celoteh mereka ihwal teman-temannya.
Hingga suatu hari kita memasukkan smartphone ke dalam rumah-rumah kita. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan smartphone, tetapi kitalah yang tidak dapat bersikap adil.
Waktu yang kita habiskan untuk memandangi gadget lebih usang dari memandangi wajah belum dewasa dan tingkah lucu mereka. Senyum-senyum kita lebih sering ketika di depan gadget daripada di depan mereka.
Saat belum dewasa menyodorkan buku kisah mereka, kita membacakan kisah tersebut sambil tidak lepas sedikit-sedikit melirik handphone. Akibatnya anak merasa cuek dengan ceritanya. Tidak seru lagi menyerupai dulu.
Puncaknya, biar kita semakin leluasa dan bebas gangguan, maka belum dewasa pun dibelikan gadget pula. Tanggung jawab orang bau tanah untuk mengasuh, membersamai, dan mencurahkan kasih sayang kini sudah diambil alih oleh gadget tersebut.
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
"Setiap kalian yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggung tanggapan atas yang dipimpinnya. Seorang presiden yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya. Seorang suami dalam keluarganya yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya. Seorang isteri dalam rumah tangganya yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya."
(Hadist Riwayat Bukhari)
Sampai sejauh mana smartphone kita menguasai diri kita dan keluarga kita hari ini?
Bagaimana keluarga yang kita dambakan di masa mendatang ?
Mari mulai bersikap adil kepada smartphone, serta mengembalikan kasih sayang belum dewasa sebagaimana kita dulu juga menerimanya ketika kecil dari orang bau tanah kita.
Mulai dari diri kita,
Mulai dari hal yang kecil,
Mulai dari sekarang.
Sumbes FB : Saudagar Doemba

Sumber http://es-saga.blogspot.com


EmoticonEmoticon