Bagi kalian yang duduk di kursi Sekolah Menengan Atas terutama niscaya kalian pernah diajarkan mengenai deret Volta pada pelajaran Kimia. Bagi yang belum pernah atau sudah pernah tapi lupa , akan saya jelaskan ihwal deret Volta dan cara menghapalnya. Mudah-mudahan kalian menjadi paham atau kembali paham :D
Pengertian “Deret Volta” itu sendiri adalah
Lalu bagaimana maksudnya itu? Begini, setiap logam itu memiliki sebuah nilai (potensial) tertentu yang selalu sama yang diberikan oleh alam. Namun antara unsur logam yang satu dengan yang lain berbeda nilainya.
Lalu bagaimana cara mengetahuinya? Caranya nilai logam tersebut harus dibandingkan. Nilai yang dimaksud disini ialah potensialnya. Untuk selanjutnya akan saya gunakan potensial agar lebih ilmiah .
Dengan apa? Dengan elektroda standar.
Elektroda standar? Elektroda standar ialah elektroda yang potensialnya sudah diketahui sebelumnya, pola elektroda standar Hidrogen memiliki potensial 0 (nol) Volt.
Lalu elektroda standar itu diapain? Misalnya kita menggunakan elektroda standar Hidrogen, maka elektroda standar tersebut dihubungkan dengan logam yang akan diukur menggunakan sebuah voltmeter. Nilai yang terbaca ialah nilai potensial standar dari logam yang kita ukur!! Lihat cara merangkainya dibawah
Kalau klarifikasi diatas sudah dimengerti maka lanjut ke Alessandro Volta. Alessandro Volta kemudian menyusun logam-logam tersebut berurutan dari yang potensialnya paling kecil di sebelah kiri kemudian yang paling besar di sebelah kanan.
Lithium-Kalium-Barium-Calsium-Natrium-Magnesium-Aluminium-Mangan-Zinc-Cerium-Cadmium-Cobalt-Nickel-Stanum-Plumbum-(Hidrogen)-Cuprum-Hydrargyrum-Argentum-Platina-Aurum
singkatnya
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Urutan logam ini selain menunjukkan potensial yang naik dari kiri ke kanan juga menunjukkan bahwa logam-logam disebelah kiri lebih gampang bereaksi daripada logam sebelah kanan. Selain itu logam-logam tersebut dari kiri ke kanan makin gampang direduksi namun makin sulit dioksidasi. Sebaliknya, dari kanan ke kiri makin gampang untuk dioksidasi dan makin sulit untuk direduksi.
Urutan logam ini alasannya ialah sering keluar di ujian makanya saya hapalkan, aneka macam tipe-tipe hapalan untuk deret volta ini. Masing-masing memang punya cara sendiri untuk menghapal tergantung dari kecocokan hapalan tersebut dengan jiwa mereka . Sekedar membuatkan ada beberapa tipe hapalan yang saya temui:
1. Tipe Mantra dari Alessandro Volta (Tipe hapalan dari penulis sendiri, murni dan hingga kini penulis masih menggunakannya)
Kabacana-megalmenzen-cerfecedco-nisnpeb-cuhagpetau
2. Tipe Camat (Ada beberapa versi namun ini berdasarkan sahabat yang ada disebelahku kini alasannya ialah ia masih menggunakannya)
Kalau bapak camat nanti meninggal, Minah zangan cari feri si cacad coalnya nisannya bikin di pabrik
3. Tipe Cukur tapi Bau (Ada nabi, ada perjaka simpanan, dan ada yang sesudah cukur jadi bau) oleh Melnick
Lihat Kanan Banyak Calon Nabi Manggil Ali Minta iZin Cari FeNi Cowok Simpanan Prabu Habis
Cukur Hingga Agak bAu
4. Tipe Pembantu buat Cuci Harga Perak (Wow, harga perak dapat dicuci) oleh ZeroFour
Bli kaos baju clana namun mengapa Ali minta Zein cari fembantu cadangan coz nanti senin
pembantu harus bisa cuci harga perak platina emas
5. Tipe Magazine oleh togejiro2485
Lik bacana magazine,ali zaenal cari feconisin di pabrik Hidrogen cuman harga agak penting australia
6. Tipe Crot oleh Prambors
LiKBaCaNa-ManGan-AlMaN-ZiiiiiNg-CRooot-FeNiSnnya-Timbal-CuH-gAg-Ptau
7. Tipe Bapak Kaisar oleh sylvia
Lihat Kalau Bapak Caisar Nanti Meninggal Ala Mana Zaman Firaun Nabi Sulaiman Pemberantas Buta Huruf Crupuk Hangus Agak Pahit Au
Untuk sementara itulah tipe-tipe hapalan yang pernah saya temui, akan diupdate lagi jika ada tambahan. Atau teman-teman punya tipe hapalan sendiri? Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com
EmoticonEmoticon