Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik.
A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai Rata-rata
Nilai efektif adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter. Sedangkan Nilai maksimum adakah nilai yang ditunjukkan oleh osiloskop. relasi ketiga jenis nilai tersebut sebagai berikut :
Keterangan :
Vm = tegangan maksimal (V)
Vef = tegangan efektif (V)
Im = arus maksimal (A)
Ief = arus efektif (A)
Vr = tegangan rata-rata (V)
Ir = arus rata-rata (A)
B. Rangkaian Resesif, Induktif dan Kapasitif Murni
a. Rangkaian Resesif Murni (R)
Pada rangkaian resesif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar sudut fasenya sama.
dan relasi antara Vm dan Im :
Keterangan :
V = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V)
I = arus sesaat (A)
R = kendala (ohm)
b. Rangkaian Induktif Murni (L)
Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 900 dari tegangan atau tegangan mendahului 900 dari arusnya.
bila persamaan arus sesaat :
maka persamaan arus sesaat :
dan relasi antara Vm dan Im :
Keterangan :
c. Rangkaian Kapasitif Murni (C)
Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 900 dari tegangan atau tegangan terlambat 900 dari arusnya.
maka persamaan arus sesaat :
dan relasi antara Vm dan Im :
Keterangan :
XL = reaktansi kapasitif (ohm)
C = kapasitas kapasitor (C)
C. Rangkaian RL, RC, LC dan RLC
Rangkaian RL, RC, LC dan RLC merupakan campuran antara resistor, induktor dan/atau kapasitor yang disusun secara seri. sebelum membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian di atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang dipakai merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). sedangkan pada rangkaian resesif, induktif dan kapasitif murni pada pembahasan sebelumnya memakai arus dan tegangan maksimal.
Arus Efektif Sumber
Z = impedansi rangkaian (ohm)
Rumus impedansi rangkaian (Z) akan dibahas pada tiap-tiap jenis rangkaian di atas. Jika besarnya arus efektif telah diketahui maka besarnya tegangan tiap-tiap komponen sanggup dicari dengan rumus-rumus :
Keterangan :
VR = tegangan pada komponen resistor (V)
VL = tegangan pada komponen induktor (V)
VC = tegangan pada komponen kapasitor (V)
a. Rangkaian Seri R-L
sehabis diketahui besarrrnya impedansi rangkaian (Z) maka sanggup kita cari besarnya arus efektif (Ief) atau tegangan efektif (Vef). relasi antara tegangan efektif dan tegangan antar komponen sebagai berikut :
ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas = tegangan efektif (Vef)
dan besarnya sudut fase rangkaian :
sehabis diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sutt fasenya sanggup dicari.
b. Rangkaian Seri R-C
besarnya tegangan efektif :
dan besarnya sudut fase rangkaian :
c.Rangkaian Seri L-C
rumus pada rangkaian ini lebih sederhana, yang penting terpenuhi syarat-syaratnya :
dan besarnya impedansi rangkaian (Z) :
d. Rangkaian Seri R-L-C
rangkaian ini merupakan rangkaian yang terlengkap komponenya, yakni terdapat resistor, induktor dan kapasitor. Sekaligus merupakan bentuk umum dari rumus-rumus dalam rangkaian yang dibahas sebelumnya. Artinya cukup menghafal dan memahami rumus-rumus dalam rangkaian ini maka rumus-rumus pada ketiga jenis rangkaian yang dibahas sebelumnya menjadi lebih paham dan tidak perlu dihafalkan.
impedansi rangkaian :
tegangan efektif rangkaian :
sudut fase rangkaian :
Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis rangkaian lainnya :
- dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai Xc dan Vc nya = nol (0).
- dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai XL dan VL nya = nol (0).
- dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R dan VR nya = nol (0).
D. Faktor Daya dan Daya Rangkaian
a. Faktor Daya
besarnya faktor daya juga sanggup dicari dengan rumus :
b. Daya Rangkaian Arus Bolak-balik
besarnya daya disipas atau transfer laju energi (P) sanggup dicari dengan beberapa rumus sebagai berikut :
ketiga rumus di atas memerlukan faktor daya untuk mencari besarnya daya (P). besarnya daya juga samadengan daya kasatmata (Pnyata) yang telah dibaha sebelumnya.
E. Resonansi dalam Rangkaian L-C atau R-L-C
resonansi terjadi dikala besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan besarnya resonansi :
fres = frekuensi resonansi (Hz)
dikala terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan besarnya samadengan nilai resistornya. dikala impedansi minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.
F. Grafik Hubungan antara Tegangan (V) dan Arus (I)
a. Grafik Rangkaian Resesif
yang termasuk rangkaian resesif yaitu rangkaian resesif murni (R) dan rangkaian RLC dikala nilai XL=XC (saat terjadi resonansi).
b. Grafik rangkaian Induktif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC dikala XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka grafik V bergeser ke kiri :
atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kanan :
c. Grafik rangkaian Kapasitif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC dikala XL<XC. Tegangan (V) terlambat terhadap arus (I) maka grafik V bergeser ke kanan :
atau dengan kata lain arus (I) mendahului tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kiri :
EmoticonEmoticon