Tuesday, March 28, 2017

Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran badan yang mencakup tinggi, berat, dan volume badan yang bersifat ireversibel(tak sanggup kembali ke bentuk semula).
Sebagai pola : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, badan bawah umur bertambah besar saat menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang sanggup diukur dalam angka.


Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.

Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, sanggup berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ badan menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai pola : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang tidak sanggup diukur berupa perubahan bentuk.

Contoh perkembangan yang terperinci sanggup dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Kupu-kupu mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) :

Proses perkembangan yang sudah memasuki tahap final salah satu cirinya yaitu kematangan organ-organ reproduksi. Pada flora hal ini sanggup diamati dengan terperinci yakni dengan munculnya bunga pada flora yang telah dewasa. Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu perjuangan makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

Pada insan kematangan organ-organ reproduksi ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin sekunder :

Pria :
Muncul jakun
Muncul kumis dan janggut
bunyi membesar

Wanita :
Pinggul dan dada membesar
mengalami menstruasi
kulit menghalus

mengenai pertumbuhan dan perkembangan insan akan dibahas sendiri ( Klik link ini : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia )

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)

a. Gen
Gen yaitu substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, contohnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan banyak sekali fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memperlihatkan dampak yang konkret dalam pengaturan banyak sekali proses dalam tubuh.

1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada flora sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya yaitu auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada flora tertentu, giberelin sanggup mengakibatkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tumbuhan melebihi tumbuhan normal.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan mengakibatkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada binatang yaitu sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada binatang Invertebrata.

3) Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada insan antara lain sebagai berikut :
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini sanggup menimbulkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis cuilan depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya yaitu memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal kalau kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan menimbulkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya kalau kekurangan akan mengakibatkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi sesudah dewasa, akan mengakibatkan membesarnya cuilan badan tertentu, ibarat pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya gejala kelamin se-
kunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya gejala kelamin sekunder pada wanita.

2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yaitu sebagai berikut :

a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan materi baku dan sumber energi yang dipakai untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas masakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diharapkan insan dan binatang yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diharapkan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara. 
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Suhu ini disebut suhu optimum, contohnya suhu badan insan yang normal yaitu sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, saat ditanam di tempat pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya besar lengan berkuasa terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak sanggup bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel badan tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan flora dimulai semenjak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berubah menjadi flora kecil yang sempurna. Pertumbuhan pada flora terjadi di tempat meristematis (titik tumbuh), yaitu cuilan yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan yang terjadi akhir acara jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang flora bertambah panjang.

2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh acara jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem sekunder contohnya jaringan kambium pada batang flora dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan keluar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat acara jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.

Perkembangan pada flora merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian flora untuk melaksanakan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel contohnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ contohnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada binatang terjadi di seluruh cuilan tubuh, berbeda dengan flora yang terjadi hanya di tempat meristem saja. Pertumbuhan dan perkembangan pada binatang diawali semenjak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga binatang mencapai usia dewasa.

1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.

2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai saat binatang lahir atau menetas hingga dewasa.

Perkembangan pada sebagian  binatang sanggup diamati dengan terperinci melalui proses metamorfosisi

Metamorfosis
 Metamorfosis yaitu kejadian perubahan bentuk badan secara sedikit demi sedikit yang dimulai dari larva hingga dewasa. Contoh binatang yang mengalami metamorfosis yaitu katak. Katak pada awalnya berupa berudu/kecebong yang hidup di air dan bernapas dengan insang luar tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, kemudian menjadi bentuk katak yang hidup di darat.



Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :

a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis tepat ditandai bentuk larva dengan binatang remaja jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis tepat contohnya pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu yaitu : telur → larva → pupa (kepompong) → remaja (imago)

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang gres menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga remaja (imago). Contoh metamorfosis tidak sempurna  contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak tepat yaitu sebagai berikut : telur → nimfa → remaja (imago)



Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com


EmoticonEmoticon