1. Seorang anak berjalan lurus satu meter ke barat, lalu belok ke selatan sejauh 3 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 5 meter, perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal .....
B. 14 meter arah selatan
C. 10 meter arah tenggara
D. 6 meter arah timur
E. 5 meter arah tenggara
Jawab :
Coba kalian perhatikan denah perjalanan yang ditempuh berikut ini :
Besarnya perpindahan sanggup dihitung dengan mengukur panjang garis yang menghubungkan posisi awal dengan simpulan gerak yang dilakukan ( garis merah pada gambar ). Jika kita buat garis bantu ( garis hijau pada gambar ) maka akan terlihat bentuk segitiga siku-siku dengan garis perpindahan sebagai sisi miringnya. Sehingga besarnya perpindahan sanggup dihitung dengan rumus Phytagoras :
Makara besarnya perpindahan ialah 5 m ke arah tenggara ( E ).
2. Gambar di samping ini ialah pengukuran lebar balok dengan jangka sorong. Hasil pengukurannya adalah....
A. 3,29 cm
B. 3,19 cm
C. 3,14 cm
D. 3,09 cm
E. 3,00 cm
Jawab :
Jangka sorong terdiri dari dua skala yakni skala utama dan nonius :
Di depan angka nol (0) skala nonius terlihat skala utama mengatakan 3,10 cm. Kemudian, garis antara skala utama dan nonius bersatu terlihat skala nonius mengatakan angka 9 yang artinya 0,09 cm. Hasil pengukuran kedua skala digabung sehingga diperoleh tebal balok = 3,19 cm ( B ).
3. Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 m/s arah mendatar menumbuk balok bermassa 60 gram yang sedang membisu di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam balok maka kecepatan balok kini adalah.....
A. 1,0 m/s
B. 1,5 m/s
C. 2,0 m/s
D. 2,5 m/s
E. 3,0 m/s
Jawab :
Jika benda "a" dan "b" bertumbukan, akan berlaku aturan kekekalan momentum :
kerangan :
v = kecepatan benda sebelum tumbukan (m/s)
v'= kecepatan benda sehabis tumbukan (m/s)
catatan : momentum merupakan besaran vektor sehingga memperhatikan arah. jikalau benda bergerak ke kanan kecepatannya bernilai positif (+) maka benda yang bergerak ke kiri kecepatannya bernilai negatif (-).
Karena tumbukan antara peluru(p) dan balok(b) menimbulkan keduanya menjadi satu maka massa dan kecepatan sehabis tumbukan menjadi satu juga. Selain itu sebelum terjadi tumbukan balok dalam keadaan membisu maka mb.vb = 0 (nol). Sehingga rumus kekekalan momentum menjelma :
keterangan :
mp = massa peluru = 20 g = 2.10-2 kg
mb = massa balok = 60 g = 6.10-2 kg
vp = kecepatan peluru sebelum tumbukan = 10 m/s
v'p.b = kecepatan adonan peluru dan balok sehabis tumbukan (m/s)
Makara jawabannya ialah 2,5 m/s ( D ).
4. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A ibarat gambar. Perbandingan energi potensial dan energi kinetik benda saat hingga di B adalah......
A. 3 : 2
B. 3 : 1
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 1 : 3
Jawab :
Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa adonan energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek) benda dalam setiap lintasan gerak benda ialah tetap :
Kecepatan benda di posisi A = 0 m/s maka energi kinetik di posisi A (EkA) = 0. Dan rumus energi potensial (Ep) = m.g.h. Rumus di atas menjadi :
5. Tiga buah pegas A, B dan C yang identik dirangkai ibarat gambar di bawah !
A. 200 N/m
B. 240 N/m
C. 300 N/m
D. 360 N/m
E. 400 N/m
Jawab :
Diketahui :
F = gaya beban = 1,2 N
∆x = pertambahan panjang = 0,6 cm = 0,6 . 10-2 m
Pegas identik berarti besar koinstanta pegasnya sama = k
kemudian, besar konstanta gabungannya dihitung secara bertahap. Pertama kita gabung konstanta pegas bab atas secara paralel (kp). Lalu akibatnya kita gabung dengan pegas bawahnya secara seri (ks).
Penggabungan secara paralel berarti eksklusif dijumlahkan :
Penggabungan secara seri dalam bentuk sepernya gres dijumlahkan :
konstanta total (kt) = ks :
Nilai konstanta tiap-tiap pegas ( k ) ialah 300 N/m ( C ).
6. Karet yang panjangnya L digantungkan beban sedemikian rupa sehingga diperoleh data ibarat pada tabel :
menurut tabel tersebut, sanggup disimpulkan besar konstanta pegas adalah.....
A. 250 N/m
B. 360 N/m
C. 400 N/m
D. 450 N/m
E. 480 N/m
Jawab :
Yang perlu kalian fahami disini ialah beban ( w ) sama dengan gaya ( F ) maka satuannya sama-sama Newton (N) dan ∆l sama artinya dengan ∆x yakni pertambahan panjang. maka soal di atas sanggup dikerjakan dengan rumus :
ingat pertambahan panjang harus dalam satuan meter :
∆x = 0,5 cm = 0,005 m
6. Karet yang panjangnya L digantungkan beban sedemikian rupa sehingga diperoleh data ibarat pada tabel :
menurut tabel tersebut, sanggup disimpulkan besar konstanta pegas adalah.....
A. 250 N/m
B. 360 N/m
C. 400 N/m
D. 450 N/m
E. 480 N/m
Jawab :
Yang perlu kalian fahami disini ialah beban ( w ) sama dengan gaya ( F ) maka satuannya sama-sama Newton (N) dan ∆l sama artinya dengan ∆x yakni pertambahan panjang. maka soal di atas sanggup dikerjakan dengan rumus :
ingat pertambahan panjang harus dalam satuan meter :
∆x = 0,5 cm = 0,005 m
(saya memakai data kolom pertama, kalian boleh menentukan penyelesaian soal dengan data pada kolom-kolom lainnya)
jadi besarnya konstanta pegas = 400 N/m ( C ).
7. Bola bermassa 0,25 kg ditekan pada pegas dengan gaya F ibarat pada gambar. anggap percepatan grafitasinya ( g ) = 10 m/s2. Ketika gaya F dihilangkan, bola terlontar ke atas setinggi h meter. Jika energi untuk melontarkan bola besarnya 1,0 joule, maka tinggi h adalah.......
A. 50 cm
B. 40 cm
C. 35 cm
D. 25 cm
E. 15 cm
Jawab :
Pada soal di atas terjadi perubahan energi potensial pegas menjadi energi potensial grafitasi.
Rumus-rumusnya :
Keterangan :
m = massa (Kg)
g = percepatan grafitasi (m/s2) = 10 m/s2
h = ketinggian (m)
F = gaya (N)
∆x = pertambahan panjang pegas (m)
alasannya ialah besarnya energi potensial pegas sudah diketahui maka rumus energi potensial pegas tidak dipakai :
Makara ketinggian bola ( h ) = 40 cm ( B ). Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com
EmoticonEmoticon