Zat aditif yaitu materi kimia yang dicampurkan ke dalam kuliner yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan zat aditif bahwasanya sudah dimulai semenjak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah memakai garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah untuk melezatkan makanan.
A. Bahan Pewarna Makanan
1. Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kau makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain menyerupai berikut :
a) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
b) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
c) cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.
Pewarna alami lebih kondusif dikonsumsi tetapi macamnya terbatas, dan sulit untuk memperolehnya dalam jumlah besar sehingga industri kuliner lebih bahagia memakai pewarna sintetis.
2. Bahan Pewarna Buatan
Pernahkah kau melihat kuliner dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar kuliner terlihat menarik, para produsen kuliner biasanya menambahkan materi pewarna. Nah, materi pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam makanan?
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk digunakan yaitu :
- amarant (pewarna merah)
- tartrazine (pewarna kuning)
- erythrosine (pewarna merah)
- fast green FCF (pewarna hijau)
- sunset yellow (pewarna kuning)
- brilliant blue (pewarna biru).
Meskipun materi pewarna tersebut diizinkan, kau harus selalu berhati-hati dalam menentukan kuliner yang memakai materi pewarna buatan alasannya yaitu penggunaan yang berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.
B. Bahan Pemanis Makanan
1. Bahan Pemanis Alami
Jika kau ingin membuat air teh yang manis, materi apa yang ditambahkan ke dalam air teh? Kamu niscaya akan menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu pola materi komplemen alami yang sering digunakan dalam rumah tangga. selain itu ada juga gula merah yang terbuat dari pohon kelapa atau aren.
2. Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan yaitu materi tambahan kuliner buatan yang ditambahkan pada kuliner atau minuman untuk membuat rasa manis. Bahan komplemen buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi. Contoh komplemen buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" mempunyai tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula alami.
C. Bahan Pengawet Makanan
1. Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan yaitu garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan kuliner biar selalu berada dalam kondisi baik. Metode pengawetan memakai garam dapur (NaCl) telah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini bisa menghambat pertumbuhan kegiatan basil penyebab busuk, sehingga kuliner tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih usang dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja.
2. Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah kuliner dalam kemasan tanpa memakai materi pengawet? Pada zaman modern ini rasanya hal itu mustahil alasannya yaitu zaman kini ini menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama.
Beberapa materi pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang kondusif kalau digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut :
- Kalsium Benzoat, Bahan pengawet ini sanggup menghambat pertumbuhan basil penghasil toksin (racun), basil spora, dan basil bukan pembusuk.
- Sulfur Dioksida (SO2), Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.
- Kalium Nitrit, Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini sanggup menghambat pertumbuhan basil pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
- Kalsium Propionat/Natrium Propionat dan Natrium Metasulfat, Ketiganya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung.
- Asam Sorbat, Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.
Zat pengawet yang dihentikan digunakan alasannya yaitu memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya. contohnya boraks, formalin, dan rhodamin-B. Formalin dihentikan digunakan alasannya yaitu sanggup mengakibatkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan dan jantung. biasanya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat. Adapun penggunaan boraks sebagai pengawet kuliner sanggup mengakibatkan gangguan pada otak, hati, dan kulit. selain itu ketiga zat ini termasuk zat yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya kanker)
D. Bahan Penyedap Makanan
1. Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menjadikan rasa gurih pada makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, materi penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis, dan pala. Tujuan ditambahkannya penyedap yaitu meningkatkan cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa kuliner yang mungkin hilang dikala pemprosesan dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.
2. Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat penyedap aroma dan zat penyedap rasa. Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). Zat penyedap rasa yang banyak digunakan yaitu monosodium glutamate (MSG) atau lebih terkenal dengan nama vetsin dengan banyak sekali merek yang beredar di pasar.
Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com
EmoticonEmoticon