Friday, February 17, 2017

Halogen

Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur.  Halogen berasal dari kata halos=garam, genes = pembentuk. Hal ini alasannya yaitu unsur-unsur tersebut sanggup bereaksi dengan logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen yaitu fluorin ( F ), klorin ( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen dilambangkan dengan abjad X


Rumus kulit terluar dari halogen ini yaitu ns2 np5. Halogen mempunyai 7e- valensi (elektron pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif alasannya yaitu gampang menerima  1e. Mereka membutuhkan satu suplemen elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen  sanggup membentuk molekul diatomik.
 
F2(gas)    Cl2(gas)    Br2(cair)    I2(Padat)

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam badan insan pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-) merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.


Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen

UNSUR
Fluor
Klor
Brom
Iodium
       Catatan :


  [G]=unsur-unsur gas  mulia (He, Ne, Ar, Kr)

n = nomor perioda (2, 3, 4, 5)

 
→ = makin besar sesuai dengan arah panah
 
9F
17Cl
35Br
53I
1. Konfigurasi elektron
[G] ns2 , np5
2. Massa Atom

3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored > 0)
7. Suhu Lebur (0o)
-216.6
-101.0
-72
114.0
8. Suhu Didih (0o)
-188.2
-34
58
183
9. Bilangan Oksidasi Senyawa Halogen
-1
+ 1, +3
+5, +7
+ 1
+5, +7
+1
+5, +7

Sifat Fisika :
  • Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin hingga astatin.
  • Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang lemah. Dari fluorin hingga iodin ikatan itu bertambah berpengaruh maka dari fluorin hingga iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.
Sifat Kimia :
  • Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin hingga astatin menjadikan gaya tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin hingga iodin kereaktifan halogen melemah.
  • Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif alasannya yaitu mempunyai 7 elektron valensi (ns2 np5) dan gampang menarik satu elektron menjadi ion negatif biar susunan elektronnya stabil menyerupai gas mulia (ns2 np6)



X2
Fluor (F2)
Klor (Cl2)
Brom (Br2)
Iodium (I2)
1. Molekulnya
Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar)
Gas
Gas
Cair
Padat
3. Warna gas/uap
Kuning muda
Kuning hijau
Coklat merah
Ungu
4. Pelarutnya (organik)
Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), CCl4, CS2
5. Warna larutan dengan pelarut organik
Tak berwarna
Tak berwarna
Coklat
Ungu
6. Kelarutan oksidator
<----- br="">
(makin besar sesuai dengan arah panah)
7. Kereaktifan terhadap gas H2
8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
X = Cl, Br, I
F2 + 2KX
  2KF + X2
X = Br, I
Cl2 + 2KX
2KCl + X2
X = I
Br2 + KX
  2KBr + X2
Tidak sanggup mengusir F, Cl, Br
9. Reaksi dengan logam (M)
2M + nX2   2MXn (n = valensi logam tertinggi)
10. Dengan basa berpengaruh MOH (dingin)
X2 + 2MOH   MX + MXO + H2O (auto redoks)
11. Dengan basa berpengaruh (panas)
3X2 + 6MOH   5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)
12. Pembentukan asam oksi
Membentuk asam oksi kecuali F

Catatan :

I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I2 + KI
  Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat


Lanjutan Sifat Fisika :
  • Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang gampang menguap dan iodin berwujud padat yang gampang menyublim.
  • Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin berwarna ungu.
  • Fluorin, klorin dan bromin gampang larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam air. iodin gampang larut dalam KI
  • Semuanya larut dalam pelarut organik menyerupai Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform atau tetraklorida yaitu kuning coklat sedangkan iodin berwarna ungu.
Reaksi-reaksi Halogen

a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )

Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )

H2 + X2  →  2HX

pola :

H2 + Cl2  →  2HCl
H2 + F2  →  2HF

dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke kiri. Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat.

b. Reaksi halogen dengan logam ( M )

Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida logam

2M + nX2   2MXn (n = valensi logam tertinggi)


contoh :


2Na + Br2   2NaBr
2Fe + 3Cl2   2FeCl3


c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida

Halogen yang kereaktifannya lebih berpengaruh sanggup mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 >  Cl2  > Br2 >  I2 sehingga :
 
F2 sanggup mengusir X (Cl2, Br2, I2)

F2 + 2KX →  2KF + X2

Cl2 sanggup mengusir X (Br2, I2)

Cl2 + 2KX 2KCl + X2

Br2 sanggup mengusir X (I2)

Br2 + KX →  2KBr + X2

I2 tidak sanggup mengusir F2, Cl2 dan Br2

ket : unsur K sanggup diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)

F2 + 2KCl →  2KF + Cl2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)

Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi ) sedangkan Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain mengalami oksidasi).  sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan oksidatornya yaitu  F2 >  Cl2  > Br2 >  I2

d. Reaksi dengan basa

Klorin, bromin dan iodin sanggup bereaksi dengan basa dan kesannya tergantung pada temperatur dikala reaksi berlangsung.
Dengan basa berpengaruh (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).

X2 + 2MOH   MX + MXO + H2O
misalnya :

Cl2 + 2NaOH   NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-  Cl- + ClO- + H2O

Dengan basa berpengaruh (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- ) dan perhalit ( XO3-).
 3X2 + 6MOH   5MX + MXO3 + 3H2O
 misalnya :

3Br2 + 6KOH   5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-  5Br- + BrO3- + H2O 


Senyawa Asam Halida

HX
HF
HCl
HBr
HI
Catatan :
 →   makin besar/kuat sesuai dengan arah panah
Sifat reduktor

Keasaman
Kepolaran

Kestabilan terhadap panas

Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat gampang larut air. Sifat asam halida semakin berpengaruh dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan menyerupai dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah yaitu HF dan yang paling berpengaruh yaitu HI.

urutan titik didih asam halida : HF > HI > HBr > HCl

Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya justru yang terbesar. Hal ini alasannya yaitu dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.


Pembuatan Halogen

Halogen dibentuk dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat bermacam-macam jadi yang diungkapkan di sini merupakan pola dari banyak sekali proses yang sanggup terjadi.

Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu hingga 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut dihentikan mengandung air alasannya yaitu F2 yang terbentukakan oksidasinya.


Klorin
Gas Cl2 dibentuk melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :






Bromin
Gas Br2 dibentuk dari air bahari melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
  • Air bahari dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
  • Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
  • Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.





Iodin
Gas I2 diproduksi dari air bahari melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin juga sanggup diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.





Kegunaan Halogen dan Senyawanya

Fluorin
  • Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon. 
  • Membuat Teflon 
  • Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas. 
 Senyawa Fluorin
  • CFC (Freon) dipakai sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, menyerupai AC dan kulkas. Freon juga dipakai sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon sanggup merusak lapisan ozon. 
  • Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan materi kimia, dipakai untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket. 
  • Asam fluoride (HF) sanggup melarutkan kaca, alasannya yaitu itu sanggup dipakai untuk menciptakan tulisan, lukisan, atau denah di atas kaca. 
  • Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi. 

Klorin
  • Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai materi baku industri serta karet sintesis. 
  • Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4). 
  • Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang dipakai pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu materi adaptif pada bensin.
  • Untuk industri sebagai jenis pestisida.
  • Sebagai materi desinfektans dalam air minum dan kolam renang. 
  • Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil. 
  • Gas klorin dipakai sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin. 
 Senyawa Klorin
  • Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) sanggup dipakai sebagai zat pemutih pada pakaian. 
  • Natrium klorida (NaCl) dipakai sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan banyak sekali jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya kawasan beriklim dingin. 
  • Asam klorida (HCl) dipakai untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada banyak sekali proses, serta materi baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. 
  • Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) dipakai sebagai materi pengelantang atau pemutih pada kain
  • Polivinil klorida (PVC) untuk menciptakan paralon.
  • Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
  • Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
  • Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik. 
  • KCl untuk pembuatan pupuk. 
  • KClO3 untuk materi pembuatan korek api 

Bromin
  • Untuk menciptakan etil bromida (C2H4Br2).
  • Untuk pembuatan AgBr. 
  • Untuk pembuatan senyawa organik contohnya zat warna, obat-obatan dan pestisida 
 Senyawa Bromin
  • Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak menempel pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang gampang menguap dan keluar bantu-membantu dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara. 
  • AgBr merupakan materi yang sensitif terhadap cahaya dan dipakai dalam film fotografi.
  • Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf. 

Iodin
  • Iodin Banyak dipakai untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
  • Sebagai materi untuk menciptakan perak iodida (AgI) 
  • Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka. 

Senyawa Iodin
  • KI dipakai sebagai obat anti jamur. 
  • Iodoform (CHI3) dipakai sebagai zat antiseptik 
  • AgI dipakai bantu-membantu dengan AgBr dalam film fotografi 
  • NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada perempuan hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com


EmoticonEmoticon