Tuesday, March 21, 2017

Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta)

Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta) yakni satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio Cyanophyceae. Dimasukkan dalam kingdom monera alasannya struktur selnya seolah-olah dengan struktur sel kuman yaitu bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran).

Ciri-ciri Ganggang Hijau Biru
  • Bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran)
  • Bentuk ganggang ini bisa  uniseluler (bersel tunggal), koloni (gabungan beberapa sel) atau filamen (benang), Contoh:
    • Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa, Anacystis
    • Bentuk koloni: Polycystis, Merismopedia, Nostoc, Microcystis
    • Bentuk filamen: Oscilatoria, Microcoleus, Anabaena, Rivularia.
  • Memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau), karotenoid (berwarna oranye) serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah). Gabungan pigmen-pigmen ini menciptakan warnanya hijau kebiruan.
  • Bersifat autotrof (dapat menciptakan masakan sendiri dari zat anorganik) alasannya mempunyai klorofil.
  • Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,dan mempunyai selaput berlendir.
  • Ganggang ini merupakan disebut makhluk hidup perintis alasannya sanggup hidup di tempat-tempat makhluk hidup lain tidak sanggup hidup.
  • Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen sanggup juga membentuk spora berdinding tebal yang resisten terhadap panas dan pengeringan dan dapak memfiksasi/mengikat N (nitrogen) yaitu heterokist. Selain heterokist ada juga belahan spora yang membesar berisi cadangan masakan yang disebut akinet.

Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru

cara perkembangbiakan yang dikehui ada 3 cara yang ketiga-tiganya termasuk perkembangbiakan vegetatif/asecual sedangkan perkembangbiakan generatif/secualnya belum diketahui. ketiga cara tersebut yakni :

a. Pembelahan Sel
sel membelah menjadi dua belahan yang membentuk sel baru. sel-sel yang terpisah bisa tetap bergabung membentuk koloni. Misal : Gleocapsa



b. Fragmentasi
yakni pemutusan sebagian anggota badan yang sanggup membentuk individu baru. Terjadi pada ganggang yang berbentuk filamen/benang. Misal : Oscillatoria.


c. Spora vegetatif
spora vegetatif yang dimaksud disini yakni heterokist. Pada keadaan yang tidak menguntungkan heterokist tetap bisa bertahan alasannya dinding selnya tebal dan banyak mengandung materi makanan. Setelah lingkungan kembali menguntungkan heterokist sanggup membentuk filamen baru. Misal : Chamaesiphon comfervicolus



Klasifikasi Ganggang Hijau-Biru

Divisio Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo menurut bisa tidaknya membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.

a. Ordo Chroococcales 
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales :

Chrococcus 
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel. Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola.



Gleocapsa
Berbentuk bundar memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang – kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan yang lembab atau pada air.

b. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora. Benang – benang itu sanggup putus – putus merupakan hormogonium yang sanggup merayap dan merupakan koloni gres prosesnya disebut fragmentasi.

c. Ordo Hormogonales 
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. Benang – benang itu menempel pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang – benang itu selalu sanggup membentuk hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena, Spirulina dan Rivularia.



Manfaat Ganggang Hijau (Cyanophyta)

1. Nostoc
Perendaman sawah selama trend hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga sanggup membantu penyediaan nitrogen yang dipakai untuk pertumbuhan padi.

2. Anabaena azollae 
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini sanggup memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak(NH3) yang tersedia bagi tanaman.

3. Spirullina 
ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.


Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com


EmoticonEmoticon