Sunday, April 2, 2017

Sistem Saraf (Koordinasi) Pada Manusia

Tubuh insan terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh sanggup bekerja sama dengan baik, diharapkan adanya koordinasi (pengaturan). Pada insan dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam belahan ini hanya akan dibahas wacana sistem saraf .


Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas yakni kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a. Reseptor, yakni alat peserta rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor yakni organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, yakni belahan tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada insan yakni otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan acara organ tubuh tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.

1. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga belahan utama yaitu tubuh sel, dendrit dan neurit (akson).



a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan belahan yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk mendapatkan rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.

b. Dendrit
Dendrit yakni serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan ekspansi dari tubuh sel. Dendrit berfungsi untuk mendapatkan dan mengantarkan rangsangan ke tubuh sel.

c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari tubuh sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas ekspansi membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara eksklusif tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada belahan sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.

2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)

a. Saraf sensorik
saraf sensorik yakni saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik
saraf motorik yakni saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf sentra susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor
saraf konektor yakni saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.

3. Macam-macam Gerak

Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa yakni gerak yang terjadi alasannya yakni disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melakukan perintah otak. Contoh gerak sadar contohnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar :

Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik 

--> Otak  --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)


b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks yakni gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya hingga sumsum tulang belakang. Gerak refleks contohnya terjadi ketika kita mengangkat kaki alasannya yakni menginjak benda runcing, gerakan tangan ketika tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan ketika menghindari goresan dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks :

Rangsangan(Impuls) --> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik 

--> Sumsum Tulang Belakang --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)


4. Susunan Sistem Saraf Manusia

Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf insan tersusun dari sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.


A. Sistem saraf pusat

1) Otak
Otak merupakan sentra pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput berpengaruh yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam yakni piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan
yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa alasannya yakni abses virus. Otak insan terbagi menjadi tiga belahan yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan.


a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.

b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar belahan belakang. Susunan otak kecil menyerupai otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama menyerupai otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.

c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu alasannya yakni banyak mengandung tubuh sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih alasannya yakni berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai sentra pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.

2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher hingga ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput
meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang belahan luar tampak berwarna putih (substansi alba) alasannya yakni banyak mengandung akson (neurit) dan belahan dalam yang berbentuk menyerupai kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) alasannya yakni banyak mengandung tubuh sel-sel saraf.

Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.


B. Sistem saraf tepi

1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kau sanggup memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah efek sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, arahan dari indera pendengaran akan hingga ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan arahan ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

Sistem saraf somatis terdiri atas :
a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada belahan kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf sentra juga meneruskan impuls dari sistem saraf sentra ke semua otot rangka tubuh.

2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan belahan dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak sanggup disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam menyerupai otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sistem saraf simpatik
b. Sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.

Fungsi dari sistem saraf simpatik yakni sebagai berikut :
• Mempercepat denyut jantung.
• Memperlebar pembuluh darah.
• Memperlebar bronkus.
• Mempertinggi tekanan darah
• Memperlambat gerak peristaltis.
• Memperlebar pupil.
• Menghambat sekresi empedu.
• Menurunkan sekresi ludah.
• Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik mempunyai fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.

Sumber http://mediabelajaronline.blogspot.com


EmoticonEmoticon